PENDAKIAN PUNCAK PANDERMAN
(BATU)
Kami,
yakni saya dan kawan saya dua anak manusia yang mengklaim anak muda yang kaya
akan mimpi dan energi yang berlimpah, ingin merayakan kemerdekaan Indonesia
yang ke-69 dengan cara yang berbeda, kami memutuskan untuk UPACARA DI PUNCAK
GUNUNG. (berasa keren meski sebenarnya kagak hehehe)
Teman
saya agus senada dengan bulan dimana ini bocah dilahirkan kedunia (entah lahir
dari emaknya atau lahir dari batu saya juga belum tahu nanti akan saya
tanyakan) dia lahir pada bulan Agustus. Suatu hari dia mendapat informasi bahwa
akan di adakannya upacara bendera di
puncak Gunung Kelud, sedikit
informasi Gunung Kelud merupakan gunung
berapi strato dengan ketinggian 1.731 mdpl (meter dari permukaan laut) terletak
di kota Kediri dengan budaya hindu. Gunung Kelud memiliki beberapa jenis hutan
yaitu hutan dipterokarp bukit (kawasan hutan dengan ketinggian 300-750m), hutan
dipterokarp atas (kawasan hutan dengan ketinggian 750-1.200m), hutan montane (kawasan
hutan dengan ketinggian 1.200-1.500m), dan hutan ericaceous (kawasan hutan
dengan ketinggian 1.500m). dengan bekal sedikit informasi tersebut kami dua
orang pemula yang ambisius (saking ambisiusnya sampai grusah-grusuh) memutuskan
untuk ikut serta.
Sebenarnya
sudah lama kami ingin meraih puncak Mahameru
negri di atas awan, gunung tertinggi di tanah jawa namun kami tahu diri sebagai
pemula Gunung Kelut adalah titik awal yang tepat. (bayi aja merangkak dulu baru
berjalan masak duo marmut ini baru lahir langsung cabut lari, KAN JADI TERKESAN
SAKTI)
Kawan
saya menghubungi seketariat pelaksana dan semua berjalan lancar kami hanya dianjurkan
untuk membawa perlengkapan dan konsumsi pribadi selama dua hari yakni tanggal
16-17 Agustus 2014, kami dengan mudah dapat bergabung dan tanggal 16 Agustus 2014 sepakat berangkat pagi
beserta rombongan (rombongan pencinta alam sejati sedangkan kita seupil).
Bodohnya
kami para amatir yang berlagak sok tahu, tanggal 15 Agustus 2014 kami masih santai
walaupun belum mendapat tenda badahal besok paginya harus berangkat, alhasil dua
cecunguk yang berlagak pinter ini sampai larut mencari tempat menyewaan tenda DAN TIDAK KETEMU!! buset .. seharian
keliling kota Malang sampai llluuuaaapppaaarrr, tinggal beberapa menit lagi
perut saya bila tidak terisi kawan ku si Agus bisa saya telen utuh lengkap
dengan mukanya yang mengisaratkan akan
bunuh diri karena putus asa, kami dengan berat hati membatalkan ikut upacara di
puncak Gunung Kelud. Eetttss..!! Namun kami tidak patah arang kami sepakat
untuk mendaki puncak gunung Panderman di Batu, sedikit informasi Gunung Panderman memiliki ketinggian 2.045 mdpl konon
Gunung ini sudah amat dikenal hingga ke Negeri Belanda. Maklum nama Panderman
diambilkan dari nama orang Belanda Van Der Man yang mengagumi gunung tersebut. Jalur
daki yaitu kawasan Latar Ombo, Watu Gede, dan sampailah puncak.
Hari
minggu tanggal tepat 17 Agustus 2014
kami berangkat, lagi-lagi bodonya kami kaum amatir yang tidak tahu tapi sok
tahu, sudah tahu kami gak tahu lokasinya masih bisa kami berangkat jam 09.00(sungguh-sungguh
terlalu) badahal perjalanan dari rumah kami tepatnya di Turen ke Batu kurang
lebih 1,5, jam belum di tambah tanya sana-tanya sini aahh… AMPUN DEH!! tepat pukul 11.45 kami sampai di chek poin pendakian gunung Panderman tampa membuang waktu kami dengan penuh
semanggat naik, saya yang notabene males olaraga alhasil naik terseok-seok plus
megap-megap seiring berjalannya waktu saya berkembang menjadi beban, bukan
karena saya tak mau lelah atau semacamnya untuk melanjutkan sampai ke puncak namun
karena saya tidak ingin merusak mimpi orang lain karena keberadaan saya. persediaan
air kami duo keong racun yang sok tahu tapi gak tahu apa-apa masing-masing
hanya memegang 500ml bekal kepuncak. Yyaaa.. ampun..!! yang
benar saja tidak akan cukup keles!!
tampa pikir panjang lagi saya memutuskan untuk berhenti dan turun gunung, saya
berikan sedikit air yang saya miliki kepada kawan saya yang amat saya sayangi dan
beberapa makanan ringan dengan imbalan keselamatan sampai bawah nanti.
Saya
sangat sedih namun jika saya teruskan saya akan semakin menghambat perjalanan kawan
saya sampai puncak, sedangkan waktu
semakin mendekati sore, aku tidak sampai hati menghancurkan mimpinya untuk
menaklukan gunung Panderman sebagai kado ulang tahunnya sendiri pada tanggal 16
sebelumnya. Di bawah ini adalah gambar kaki saya di sinilah titik tertinggi
yang dapat saya capai.
Akhirnya dia
sampai puncak dan mendapat foto
Dan ini beberapa
kawan baru yang dia jumpai dalam perjalanan
Saya
yang memotret, cukup ranselnya (tengah) saja yang mewakili di foto toh… sama saja muka sama ransel tidak jauh beda hehehe
Meski
tampak ceria sebenarnya dalam hati saya merasa sedih, kecewa, dan marah
kemudian saya memutuskan dengan bekal
perasaan itu saya nekat untuk pergi sendiri menuju punjak Panderman pada hari
sabtu 23 Agustus, berkaca pada pengalaman saya lebih bisa mempersiapkan
perlengkapan dan apa saja yang harus saya bawa. Keledai saja tidak masuk lubang
yang sama masak iya aku harus mengulangi kesalahan yang sama.. SEPAKAT hehehe
BERIKUT AGENDA PERJALANAN SAYA MENDAKI
PUNCAK PANDERMAN PART 2
No.
|
Pukul
|
Ket.
|
1.
|
05.45
|
Berangkat dari rumah
|
2.
|
07.46
|
Sampai dan naik
|
3.
|
08.34
|
Samapi di latar ombo
|
4.
|
9.52
|
Sampai puncak
|
5.
|
10.26
|
Turun gunung
|
6.
|
11.55
|
Sampai bawah berlanjut
pulang kerumah
|
7.
|
14.23
|
Sampai rumah
|
Akhirnya
kekuatan tekat dan doa orang yang saya sayangi membawa saya sampai puncak dan
turun dengan selamat (hip..hip..hore..hip..hip..hore..!!). di bawah ini foto saya.
Meskipun
aku berangat sendiri namun hati saya tidak pernah sendiri , saya mendapat
beberapa saudara baru seperti yang terlihat di atas, nah.. yang paling pendek
itulah saya maklum pertumbuhan saya kan
keren abis.. saking abisnya tak ada keren-kerennya hehehe. Foto ini tidak
terlihat dengan jelas karena faktor cuaca yang tidak mendukung namun saya dapat
mengenangnya dengan jelas…KEKUATAN SEMANGGAT “MAN JADDA WAJADA” “MAN SAARA ALA DARBI WASHALA” . sungguh manisnya
hidup terasa setelah berlelah-lelah terimakasih A. Fuadi.