Rabu, 09 Januari 2013

KONDISI SOSIOLINGUISTIK DESA TAWANG REJENI KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG


KONDISI SOSIOLINGUISTIK
DESA TAWANG REJENI KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG

Pendahuluan
Makalah ini membahas persoalaan dialek dan sosiolek beserta bahasa dan penggunaan bahasa.

Profil Desa Tawangrejeni Kecamatan Turen Kabupaten Malang
Di dalam masyarakat dusun lowokwaru terdapat dua etnik budaya yang berbeda yaitu etnik Jawa dan etnik Madura, namun sayangnya banyak perubahan yang terjadi yang dikarenakan etnik budaya Madura mulai luntur didalam kebudayaan Jawa hal tersebut dikarenakan penduduk asli dan penduduk  mayoritas adalah penduduk dengan etnik Jawa yang menempati dusun Lowokwaru sehingga etnik Madura harus dapat beradaptasi dengan lingkungannya dengan belajar budaya Jawa termasuk dengan alat komunikasi yaitu bahasa Jawa. Ditahun 2011 ini etnik Madura mulai samar terlihat di dusun Lowokwaru dikarenakan desakan linggkungan yang menggharuskan etnik Madura dapat berbaur dengan etnik Jawa, orang Madura yang fasih terhadap dialek madura sudah mulai berkurang yang masih tersisapun mereka sudah tua dan sukar berkomunikasi sisa dari keturunan mereka dapat dengan fasih mengunakan dialek Jawa, generasi keturunan merekapun terdidik dengan budaya jawa.  generasi pertama dari etnik madura berdialek Madura asli, generasi kedua dapat memahami kedua dialek, dan generasi ketiga yang saat ini berlangsung mereka berdialek Jawa kental. Dapat diperinci bahwa genersi pertama mereka berdialek Madura  dengan sedikit selinggan dialek jawa dan masih menggunakan struktur dialek  Madura, pada generasi kedua mereka berdialek jawa dan sedikit diselinggi dengan dialek Madura mereka mulai berganti dari struktur dialek Madura menjadi struktur dialek Jawa, dan pada generasi ketiga mereka telah menjadi bagian dari etnik Jawa utuh denggan dialek Jawa serta kebanyakan mereka tidak memahami budaya Madura termasuk dialek Madura. pada saat ini masyarakat dusun Lowokwaru mayoritas berdialek Jawa ngoko alus, dan minoritas berdialek Jawa kromo Inggil, dan dialek Madura.

Kebahasaan
            Bahasa yang sekarang digunakan di Dusun kami yaitu bahasa jawa ngoko alus dan bahasa kromo inggil kedua bahasa ini memiliki fungsi yang berbeda bahasa pertama yaitu ngoko alus digunakan kepada seseorang  untuk berkomunikasi yang seumuran (sebaya) ataupun kepada seorang dibawah umur. Bahasa kedua yaitu bahasa kromo inggil bahasa ini lebih istimewa dari bahasa ngoko alus karena bahasa ini dipergunakan kepada seseorang yang lebih tua ataupun kepada seseorang yang dihormati. Namun sayangnya di Dusun kami penggunaan bahasa Jawa dengan Dialek bahasa kromo ingil mulai tidak diterbiasakan lagi kebanyakan dari masyarakat Dusun Lowokwaru menggunakan bahasa ngoko alus kepada orang tua mereka namun masih tetap menggunakan bahasa kromo inggil kepada orang yang lebih tua selain orang tua ataupun kepana orang yang sudah akrab.
Ragam bahasa di Dusun Lowokwaru:
Bahasa                 Ragam Tinggi(H)               Ragam Rendah(R)
Jawa                keromo inggil              ngoko alus

Contoh perbedaan bahasa kromo inggil, dan kromo alus:
Bahasa indonesia        :bapak sedang mandi
Kromo inggil               :bapak tasek siram
Ngoko alus                  :bapak jek ados

Perbandingan dialek bahasa Jawa Malang dan dialek  bahasa Jawa Blitar
Bahasa Indonesia                    : ibu Marzuki mau pergi kemana?
Bahasa Jawa dialek Malang    : ibuk Marzuki arep nandi?
Bahasa Jawa dialek Blitar       : ibuk Marzuki arep nang endi?
Perbedaan dari segi fon : (Blitar) ibuk marzuki arep nang endi?, Sedangkan dialek Malang ibuk Marzuki arep nandi?. Perbedaan morf: dialek Belitar /ibuk/, /Marzuki/,/arep/,/nang/,/endi/,/?/ sedangkan dalam dialek Malang /ibuk/,/Marzuki/,/arep/,/nandi/,/?/. perbedaan dalam sintaksis dalam kata, frase,klausa dan kalimat, perbedaan kata: dalam dialek Malang terdiri dari 4 kata sedangkan dialek Blitar terdiri dari 5 kata. perbedaan dalam frase: dialek Malang “ibu Marzuki”, “arep nandi” sedangkan dalam dialek malang “ibuk Marzuki”, “arep nang endi”. Perbedaan dalam klausa: dialek Malang ibuk Marzuki (s), arep(p), nandi(k), dalam dialek Blitar ibuk Marzuki (s), arep(p), neng endi(k). perbedaan dalam kalimat: dialek Malang ibuk Marzuki arep nandi? Sedangkan dalam dialek Blitar ibuk Marzuki arep nang endi?.

Penggunaan Bahasa
            Penggunaan bahasa berdasarkan berbagai ranah di dalam lingkungan masyarakat desa Tawangrejeni Turen Malang :
Ranah pemerintahan
Bahasa yang digunakan di dalam ranah pemerintahan di daerah kami yakni bahasa pertama menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa kedua  menggunakan bahasa jawa . bahasa Indonesia digunakan pada situasi-situasi resmi seperti pembuatan proposal dan musyawarah namun saat-saat tertentu bahasa jawa menjadi bahasa kedua juga dipergunakan yakni saat diluar  jam resmi ataupun saat berkomunikasi nonformal.
Ranah pendidikian
            Sepertihalnya ranah pemerintahan rana pendidikan juga menggunakan  bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama disaat kegiatan belajar mengajar maupun rapat, namun di luar kegiatan tersebut menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa kedua.
Ranah transportasi
            Pada ranah ini bahasa Jawa sebagai bahasa pertama namun pada saat ada seorang penumpang yang tidak memahami bahasa Jawa mereka menggunakan alternatife bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.
Ranah perdagangan
            Pada ranah perdagangan  bahasa pertama yang dipergunakan adalah bahasa Jawa namun sepertihalnya ranah transportasi disaat tidak memahami bahasa Jawa sebagai alat komunikasi mereka menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.
Ranah agama
            Pada ranah ini bahasa pertama adalah bahasa Jawa namun pada saat melakukan kegiatan dakwa dalam bentuk  ceramah mereka menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua namun pada saat-saat tertentu mereka menggunakan bahasa Arab, dan bahas Arab tersebut merupakan bahasa ketiga.
Ranah kekariban
            Berbeda dengan ranah-ranah sebelumnya pada ranah ini bahasa Jawa digolongkan menjadi dua tinggkatan yakni bahasa Jawa kromo inggil dan bahasa Jawa ngoko bahasa pertama yang digunakan adalah bahasa Jawa ngoko bahasa ini digunakan pada saat berbicara kepada orang yang sebaya, bahasa kedua yakni bahasa Jawa kromo inggil digunakan pada saat berbicara kepada orang yang lebih tua dan yang terakhir bahasa ketiga yakni bahasa Indonesia bahasa ini digunakan kepada orang yang tidak memahami kedua bahasa tersebut.
Ranah rumah tangga
            Pada ranah ini karena penduduk desa Tawangrejeni terdiri dari dua etnik maka bahasa yang dipergunakan berbeda, pada etnik Madura yang didalam keluarga mereka sama-sama dari Madura asli bahasa pertama mereka adalah bahasa Madura dan bahasa kedua mereka adalah bahasa Jawa sedangkan pada etnik Jawa bahasa pertama mereka adalah bahasa bahasa Jawa ngoko dan bahasa kedua mereka adalah bahasa Jawa kromo inggil.




Penutup
            Demikian pemahasan singkat tentang desa Tawangrejeni beserta bagaimana bahasa dipergunakan di desa Tawangrejeni Kecamatan Turen kabupaten Malang.

1 komentar: